Rabu, 12 Oktober 2011

money..money..come to momma....

HORASSSS!! apa kabar blog tercinta?? ahh lama banget rasanya jari jemari gue gak menjamah blog ini. Gue udah kangen banget menulis kisah-kisah tak senonoh disini. Sebenernya gue pengen ngelanjutin imajinasi liar gue nulis kisah cinta yang tak berujung dibawah, tapi karena suasana hati sedang dalam keadaan suram maka gue putuskan akan melanjutkan kisah itu nanti diwaktu yang tepat.

Well, hari ini gue akan berkisah tentang kehidupan gue yang semakin galau dan liar.
HAHAHAH...rasanya pengen ketawa sambil buka beha kalo meratapi hidup gue yang semakin gila ini. Entah darimana ide binal ini muncul diotak gue! tiba-tiba aja tanpa sebab musabab dan pikir panjang, gue memutuskan untuk ikut casting salah satu reallity show distasiun TV terkemuka. Dengan tingkat PD segede taik hidung orang utan, datanglah gue dan temen-temen yang sama nistanya kayak gue ketempat keramat itu. Sebelumnya gue udah nyuci otak temen-temen gue dengan iming-iming, ayooo lakukan ini demi uang uang uang uang..
Because money is number one, maka dengan semangat yang kuat dan gigih maka termakanlah mereka dengan iming-iming yang gue tawarkan.



okay..well..awalnya gue ngebayangin kalo mereka bakal nyuruh gue make mahkota ular dan berakting untuk jadi nyi blorong atau parahnya gue disuruh akting untuk jadi leak. Tapi ternyata dugaan gue salah, kita berlima disuruh akting berlara hati karena bokap meninggal!!
hahahaha mampus...selama ini yang kita bisa cuma akting jadi banci atau jadi tante-tante germo, dan sekarang kita harus akting sedih nan menyayat-nyayat hati.
Okay..gue inget..ayo de lakukan ini demi uang..uang..uang..dan uang..

Akhirnya kita mulai berakting, hahahahah gue mulai mengeluarkan suara tangisan yang lebih mirip anak kucing diperkosa dengan ekspresi banci kehilangan kevirginan didepan mereka. Temen-temen gue pun melakukan hal yang sama kayak gue, sepintas gue berpikiran kalo adegan ini lebih mirip tangisan para pedagang yang habis digusur POLPP, dibanding adegan kematian. Cukup lama adegan meringis itu berlangsung, rasanya gue pengen nangis sambil benturin kepala kedinding dan ngejambak rambut temen sebelah gue untuk mendalami peran. Tapi untungnya sebelum gue melaksanakan niat itu, sang penguji memberikan tanda bahwa akting kami cukup.
okay well...finally!! gue mulai tenang karena adegan hina ini selesai sudah..hosh..hosh..

Tapi heyy..ternyata masih bersambung, adegan hina ini masih berlanjut! kami para wanita diwajibkan bercerita sedih, menyayat hati, yang bisa ngebuat para penguji merasa sedih dan nangis kalo perlu!
pretetetettetettt bedepreeett....lubang hidung gue mulai memekar..ngembang..ngempis..pertanda ini bahaya bener-bener bahaya!
helloo..cerita sedih??? cerita sedih yang gue punya cuma masalah hutang yang menjamur dimana-mana, uang bulanan yang habis untuk ngebayar hutang, malam minggu durjana bersama tumpukan kaset DVD, ditaksir para lelaki psycho, what the hell!! okay gue bisa nangis-nangis sampe mata berkarat dengan cerita sedih versi gue ini, tapi mereka mungkin bakal ngelempar gue make obeng!

otak gue mulai berpikir keras, gue mulai mengarang cerita yang entah dari mana datangnya ide ini muncul! gue mulai memasang tampang sekarat, dan gue mulai mendongeng! dengan tema, ditinggal pacar KAWIN dengan bumbu gue trauma dan sulit menerima lelaki lain masuk kekehidupan gue!!
WHAT THE FUCK!!!
DAMN!!! karangan paling menjijikan yang pernah gue buat!! yack!!
hahahaha...gue?? susah nerima lelaki lain?? yang ada gue selalu jatuh cinta dengan pria tampan yang gue temui!

OKAY..gue sadar ini hina, ini liar!
tapi kemudian gue inget lakukan ini demi uang uang uang uang uang.....

Akhirnya adegan itu berakhir sudah, dan kita diperbolehkan pulang dengan diimimg-imingi akan dihubungi nanti. Gue lega, gue malu, dan gue pengen ngakak sampe perut gue buncit sebuncit-buncitnya!
ini durjana..benar-benar durjana..

Yap...jari tangan gue mulai keritring jadi sekian cerita gue malem ini..
Gue mau mencari inspirasi segar untuk ngelanjutin kisah cinta yang tak berujung dibawah.
haminah...haminah...haminah,,,,

Rabu, 05 Oktober 2011

ALPHABET

Aku bujang jalanan,
raja di lorong dengan dinding pucat pasi...
Aku bujang jalanan
yang berkawan pada karat dan bangkai..

Lolongan anjing liar
adalah nada penghantar mimpi..
Sedang kerlip bintang adalah selimut raksasa tempat ku berhangat..

Aku bujang yang buta akan segala warna,
namun aku hidup di atas pelangi...

Aku bujang jalanan
tanpa tertatih
menari dibawah sengat matahari,
walau gontai dan lelah
namun sengatnya adalah sahabatku bercerita


Aku bujang jalanan yang meniti hidup menuju surga..
Tak perduli onak yang melukai,
tak perduli lumpur yang melekat,
tak perduli cacian penguasa..
Akulah bujang si raja jalanan


"Jujur saja aku iri dengan taman kecil dihalaman rumahmu, taman dengan tanaman yang indah dan sedap dipandang mata. Taman yang membuat rumahmu tampak berwarna dan bercahaya. Yaah tepat, taman itu, benar-benar indah membuat aku ingin terlelap disana.
Sudah lama aku ingin punya taman seperti itu, aku ingin punya bunga-bunga indah yang menghiasi rumah kecilku ini, apalagi dengan aromanya yang khas yang akan membangunkanku disaat sijago berkokok." (Arai ; ALPHABET)


"Mereka cuma bisa merendahkan kaum lemah seperti kita Arai, dunia kau beda dengan mereka. Lupakan saja impianmu itu! persetan dengan impian berseragam kau itu! orang-orang seperti kita ini hanya bisa membaca angka pada uang saja sudah cukup!!" (Bapak ; ALPHABET)."

"Kau boleh bilang kau dapat bersenandung diatas awan, kau boleh boleh mengakui kalau kau penguasa jalanan, tapi sebelum kau dapat bersenandung dipanggung itu aku tak akan percaya bahwa kau adalah Arai si raja jalanan." (Renata ; ALPHABET)